December 3,
2011
by lagi usil
Buat
sebagian orang, mengeluh ibaratnya jalan hidup – doh jangan-jangan buat saya
juga. Bagi mereka, betapa pun
baiknya keadaan, betapa pun bangetnya sesuatu, mereka selalu bisa
menemukan hal yang salah.
Mereka yang
hobi mengeluh biasanya adalah mereka yang belum mengerjakan PR pentingnya
berupa mengembangkan jati diri yang penuh cinta dan kasih sayang yang dewasa –
weiss! Mereka bertingkah seperti anak kecil yang terluka dan butuh cinta,
perhatian dan kasih sayang. Karena mereka belum pernah belajar
untuk memberi perhatian dan kasih sayang pada diri mereka sendiri, mereka
mencarinya dari orang lain. Mengeluh adalah cara yang telah mereka
pelajari untuk mendapatkan hal itu. Mereka mengeluh sebagai cara untuk mengendalikan
situasi, berharap bisa menimbulkan rasa bersalah orang lain supaya memberi
mereka perhatian dan kasih sayang yang mereka cari.
Mengeluh
adalah “daya tarik” mereka. Para pengeluh dengan kuat menarik orang lain untuk
mendapatkan kasih sayang dan pengertian karena secara emosional mereka
telah mengabaikan diri mereka sendiri. Mereka seperti anak kecil yang suka
menuntut. Masalahnya, kebanyakan orang tidak suka dituntut. Mereka bakalan
menarik diri dari para pengeluh itu.
Orang yang
kecanduan mengeluh tidak akan bisa berhenti mengeluh sampai mereka membenahi
diri mereka dengan mengembangkan sisi dewasa mereka yang mampu memberi
cinta, perhatian, pengertian dan kasih sayang pada diri mereka sendiri. Selama
mereka menganggap bahwa orang lainlah yang harus memberi mereka cinta dan
perhatian itu, mereka tidak akan pernah belajar.
Jiwa
kanak-kanak kita perlu perhatian, persetujuan, kasih sayang. Jika kita tidak
belajar memberi hal-hal itu pada diri sendiri, maka sisi kanak-kanak kita
yang terluka ini akan mencarinya dari orang lain, atau belajar menghilangkan
rasa sakit itu dengan hal-hal yang mencandukan – makanan, alkohol,
narkoba, TV, kerja, judi, dan sebagainya. Jika, sebagai seorang anak, seseorang
melihat bahwa orang lain mendapatkan perhatian dengan mengeluh, dan jika
cara ini efektif baginya untuk mendapatkan perhatian yang dia butuhkan,
maka dia akan mulai kecanduan mengeluh. Seperti kecanduan lainnya, hal ini
mungkin efektif untuk sementara waktu, namun ini tidak akan memenuhi
kebutuhan sejatinya akan cinta.
Hanya kita
sendiri yang bisa memenuhi kebutuhan itu, dengan membuka hati pada Sang Sumber
Cinta. Hanya kita yang bisa mengembangkan sisi dewasa kita yang penuh
kasih sayang, dan mampu membuka hati untuk cinta-Nya dan membawa cinta itu pada
jiwa kanak-kanak kita.
Orang akan
berhenti mengeluh ketika mereka belajar untuk mengisi dirinya sendiri dengan
cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar